Sejarah singkat Kriptografi...

Sejarah singkat Kriptografi...
Kriptografi (cryptography) berasal dari bahasa yunani: “ cryptos” yang artinya “secret” (rahasia) dan “graphein” yang artinya “writing” (tulisan). Jadi kriptografi berarti “secret writing” (tulisan rahasia). Ada beberapa defenisi kriptografi yang telah dikemukakan diberbagai literatur antara lain: (Scheneier Bruce, 1996) Kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga keamanan pesan (Cryptography is the art and science of keeping message secure). (Rinaldi Munir, 2008) Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan, integritas data, serta otentikasi. Kata “seni” didalam definisi diatas berasal dari fakta sejarah bahwa pada masa-masa awal sejarah kriptografi, setiap orang mungkin mempunyai cara yang unik untuk merahasiakan pesan. Cara-cara unik tersebut berbeda-beda pada setiap pelaku kriptografi sehingga setiap cara menulis pesan rahasia, pesan mempunyai nilai estetika tersendiri sehingga kriptografi berkembang menjadi sebuah seni merahasiakan pesan.
Kriptografi mempunyai sejarah yang sangat menarik dan panjang. Kriptografi sudah digunakan lebih dari 4000 tahun yang lalu, diperkenalkan oleh orang-orang mesir lewat hieroglyph. Jenis tulisan ini bukanlah bentuk standard untuk menulis pesan. Dikisahkan pada zaman romawi kuno, pada suatu saat Julius Caesar ingin mengirimkan pesan rahasia kepada seorang jenderal di medan perang. Pesan tersebut harus di kirim melalui seorang kurir. Karena pesan tersebut mengandung rahasia, Julius Caesar tidak ingin pesan rahasia tersebut sampai terbuka di jalan. Julius Caesar kemudian memikirkan bagaimana mengatasinya. Ia kemudian mengacak pesan tersebut hingga menjadi suatu pesan yang tidak dapat dipahami oleh siapapun terkecuali oleh Jenderalnya saja. Tentu Sang Jenderal telah diberi tahu sebelumnya bagaiman cara membaca pesan teracak tersebut. Yang dilakukan Julius Caesar adalah mengganti semua susunan alfabet dari a, b, c yaitu a menjadi b, b menjadi c dan c menjadi d dan seterusnya hingga kalimat tersebut tidak bisa dibaca siapapun.

Dari ilustrasi tersebut, beberapa istilah kriptografi dipergunakan untuk menandai aktivitas-aktivitas rahasia dalam mengirim pesan. Apa yang dilakukan Julius Caesar yang mengacak pesan, disebut sebagai enkripsi. Pada saat Sang Jendral merapikan pesan yang teracak itu, proses itu disebut dekripsi. Pesan awal yang belum di acak dan pesan yang telah dirapikan disebut plaintext, sedangkan pesan yang telah di acak disebut ciphertext.

0 komentar:

Posting Komentar